Antara Cita-Cita Kocak dan Pesan Seorang Ibu atau Ridho Tuhan

“Saya ngga suka kalau anakku bajunya dicoret-coret” tegas ibu padaku.

Saya cuma bisa nyengir ketika ibu bilang seperti itu. Padahal dalam hati bergumam: ” pokoknya mau dapet izin dari ibu atau engga, ketika lulusan nanti baju saya akan saya coret-coret”. Namun saya tetap bersikap hormat pada  ibu karena memang itulah yang seharusnya.

Masalah nanti ngga dapet izin kalau baju sudah saya coret-coret dengan Pylox (pewarna untuk mencoret-coret baju) mau di apa, nanti juga dimaafin sama ibu fikirku (hehehe). Soal coret-coret baju ketika lulusan SMK, saya memang bersikeras meskipun dilarang ibu karena memang ini sudah menjadi impian saya ketika masih duduk di bangku kelas 9 SMP.

Sehingga saya akan (seolah) melakukan apapun demi impian tersebut. Meskipun harus melakukannya tanpa ada izin dari seorang ibu dan bahkan malah dilarang akan tetap saya perjuangkan. (Maklumlah namanya juga masih anak ABG labil belum tau bagaimana dahsyatnya karma akibat durhaka terrhadap orang tua).

Namun apa dayaku ketika takdir Tuhan tidak berpihak kepadaku yang hendak melawan seorang ibu. Sampai akhirnya aku harus yakin dan percaya bahwa ridho Tuhan itu bergantung pada ridho seorang Ibu.

Sebenarnya apasih yang membuat saya hingga bertekad seperti itu?

Pesat Kelulusan SMK
tabloidjubi[dot]com
Cerita ini berawal ketika saya sedang menunggu pengumuman kelulusan SMP. Biasanya pengumuman kelulusan SMP itu seminggu setelah pengumuman kelulusan dari SMA. Saya bersama teman-teman sengkatan sedang berjalan pulang melewati gerbang depan sekolah kami.

Kebetulan sekolah SMP kami berhadap-hadapan dengan sekolah SMK favorit. Waktu masih menunjukkan sekitar jam 10.00 pagi, maklumlah sudah kelas 9 dan ujian pun telah usai sehingga kami merasa bebas mau pulang jam berapa pun. Tidak sengaja hari itu bertepatan dengan hari yang paling dinantikan oleh para siswa SMA maupun SMK kelas 12.

Yap hari dimana ada pengumuman kelulusan mereka setelah 3 tahun menjadi siswa SMK. Hal tersebut menjadi pemandangan yang mengesankan serta menghibur bagi kami (siswa kelas 9)  sehingga menjadi bahan obrolan kami.

Melihat para siswa SMK bersuaka ria dengan pakaian yang bertaburan pilok (pewarna/cat) yang beraneka warna hingga rambutpun tak terlewat. Sampai membuat kami berkeinginan untuk mengikuti mereka pada saat pengumuman kelulusan kami nanti.

Namun apa daya kami yang masih siswa SMP, kami belum berani bertindak seperti anak SMK tersebut. Hal inilah yang menjadi inspirasi saya untuk bercita-cita ketika nanti lulus SMK ingin seperti mereka-mereka. Tidak hanya itu, senyum bahagia yang terlihat dari raut wajah mereka itu sangat lepas sehingga kebahgiaan mereka pun bisa dirasakan bagi kami yang berada disekitar mereka.

Waktu yang Saya Impikan pun Semakin Dekat

Dokumen Multimedia SMK 1 Blora
|amp|
Dokumen Multimedia SMK 1 Blora

Hingga waktunya yang aku gadang-gadang itu pun tiba. Kini aku sudah menjadi siswa kelas 12 SMK dan sudah tidak sabar lagi menantikan hari kelulusan itu. Berbeda dengan anak SMA, kesibukan kelas 12 SMK tidak hanya mempelajari materi untuk ujian, namun juga harus mempersiapkan produk hasil karya sebagai salah satu syarat kelulusan.

Ketika itu ada 3 pilihan yang ditawarkan dari kejuruan kepada kami para siswa kelas 12. Karena kejuruan saya Multimedia pilihannya antara lain membuat web (lokalhost), media pembelajaran (DVD tutorial) dan yang ketiga DVD company profil. Ketika itu saya memilih DVD media pembelajaran, karena menurut saya itu yang paling mudah hehhehe.

|amp|
ahmadfauziansori.com
ahmadfauziansori[dot]com
Persiapan tugas akhir pun sudah saya persiapan dari beberapa bulan sebelum ujian. Hal ini merupakan kewajiban bagi setiap siswa yang menyadari ingin menyelesaikan tugas akhirnya.

Selain menyibukkan diri untuk persiapan ujian dan tugas akhir, bagi anak SMK juga ada yang mulai mengikuti tes-tes lamaran kerja tidak terkecuali dengan saya. Awalnya sih cuma coba-coba, namun saya tetap mengikuti setiap proses tesnya tahap demi tahap.

Sampai ketika tahap akhir, Alhamdulillah saya bisa lolos dan diterima di salah satu perusahaan bonafit yang sudah terkenal di nusantara ini. Hari demi hari silih berganti sampai dimana hari yang paling menentukan untuk kelulusan saya.

pixabay.com
pixabay[dot]com
Alhamdulillah mulai dari ujian Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Kejuruan terlewati. Di waktu-waktu inilah saya mulai bermimpi dan merencakan pesta kelulusan.

Namun sangat saya sayangkan, impian saya, harapan saya, cita-cita saya yang sudah saya tekadkan bahkan ketika tiada restu dari orang tua, seolah menghilang dalam sekejap ketika berita panggilan kerja sudah keluar.

“Tidak habis fikir, bagaimana bisa terjadi panggilan kerja secepat ini” gumam saya.

Bagi saya ini sesuatu yang mustahil, di luar jangkauan dan sangat tidak mungkin namun tidak untuk Tuhan. Saya brersama teman-teman yang lolos tes akan diberangkatkan sebelum ada pengumuman kelulusan dari sekolah.

Ketika itu juga saya sadar bahwa keinginan saya tanpa restu ibu hanyalah angan-angan yang tidak akan tercapai. Hari-hari semakin mendekati untuk berangkat memenuhi panggilan kerja, namun seolah saya tidak bergairah.

Saya tidak tahu harus sedih atau bahagia bisa berangkat kerja setelah SMK bahkan sebelum mengetahui hasil kelulusan sekolah. Disaat yang lain banyak menginginkan posisi saya (diterima perusahaan bonafit) setelah lulus sekolah, namun entahlah.

Harapan itu Akan Tetap Ada, Namun?

Dokumen Multimedia SMK 1 Blora Perpisahan
Dokumen Multimedia SMK 1 Blora Perpisahan

Bagi saya ini seperti mimpi buruk. ternyata saya tidak sendiri, banyak dari temen-temen juga yang menyayangkan hal ini. Seiring berjalannya waktu, ada juga kabar yang membuat saya bahagia yaitu berita diundurnya berangkat kerja ditambah perpisahan kelas 12 akan di majukan sehingga kami bisa mengikuti acara perpisahan yang diadakan oleh sekolah.

Mulai saat itu saya terus berharap semoga semoga dan semoga pemberangkatan kerja bisa diundur lagi :D. Di sini saya mulai ber-positif thinking bahwa pemberangktan keja masih bisa diundur.

“Untunglah tidak mengikuti pesta kelulusan hanya mimipi buruk saja”, fikirku.

Akhirnya sampai juga pada acara perpisahan dengan sekolah, saya sangat  senang bisa mengikuti acara tersebut, bahkan ada juga sebagian temen yang sudah mecoret coret bajunya dengan tanda tangan dari beberapa temen.

Hari terus berganti, pemberangkan kerja pun semakin mendekat. Saya masih tetap berpositif thinking dan berharap bisa mengikuti pesta kelulusan.

Hingga pada akhirnya harapan saya harus pupus ketika berita dari seorang guru BKK (Bursa Kerja Khusus) dari sekolah menyatakan tanggal berangkatnya sudah pasti dan tidak akan berubah lagi. Hal ini karena permintaan produksi perusahaan yang sangat tinggi.

Sehingga saya dan teman-teman harus berangkat meski belum dinyatakan lulus dari sekolah. Beliau juga bepesan: “ngga perlu sedih tidak bisa mengkuti pesta kelulusan, seharusnya kalian itu senang dan bangga karena di saat  teman-teman yang lain masih bermain-main kalian sudah bisa bekerja di salah satu perusahaan terbesar di nusantara bahkan dunia”.

Pesan Moral

yourbandung.com
yourbandung[dot]com
Kejadian ini membuat saya semikin yakin bahwa sampai kapanpun keinginan saya sebagai seorang anak tidak akan bisa tercapai sekuat apapun saya berusaha dan berdoa tanpa adanya ridho orang tua apalagi ridho seorang ibu. Apalagi itu adalah tujuan yang kurang baik dalam pandangan umum. Terima Kasih

Assalamu ‘alaikum warahmatullah

Satu pemikiran pada “Antara Cita-Cita Kocak dan Pesan Seorang Ibu atau Ridho Tuhan”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.