Ibu(kota) yang Mengajariku Menerima Kehilangan

masbidin.net – Kehilangan merupakan kejadian yang dialami oleh seseorang atas berpindah atau bepisahnya sesuatu yang sebelumnya ia miliki kemudian menjadi tidak ada tanpa kemauannya, baik sebagian maupun seluruhnya.

pixabay.com
pixabay[dot]com
Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya kehilangan. Tidak sedikit orang yang dapat menyikapi kehilangan ini dengan baik. Padahal dalam Islam telah diajarkan bagaimana cara menyikapi apabila kehilangan sesuatu.

Daftar isi:

Bentuk-bentuk Kehilangan

Bentuk kehilangan yang saya maksud disini ada dua macam. Kehilangan sesuatu yang ada wujudnya maupun yang tidak ada wujudnya. Kehilangan sesuatu yang tiada wujudnya ini dapat kita rasakan, misalnya saja waktu. Kita kerap kali kehilangan yang namanya waktu.

momonsudarma.blogspot.com
|amp|
momonsudarma[dot]blogspot[dot]com
Banyak dari kita yang tidak menyadari bawasannya telah kehilangan banyak waktu. Salah satu penyebabnya ialah karena waktu tidak berbentuk. Wujud dari kehilangan waktu ialah kita menggunakannya dengan perbuatan yang sia-sia atau kita tetap menggunakannya dengan sesuatu yang bermanfaat tetapi tidak pada saat yang tepat (kondisi-kondisi tertentu).

 Jadi bukan sontak waktu itu hilang bukan begitu. Hal ini juga telah disampaikan oleh Rasulullah Solallahu’alaihi wa salam dalam hadistnya yang sanadnya dari Ibnu Abbas bahwa Beliau Solallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].

Seharusnya dua hal inilah yang patut kita bersedih dengan sangat atasnya karena dua hal ini yang memang sering kita kehilangan namun kita tetap belum dapat merasakannya.

Pengalaman Kehilangan

Disini saya akan bebagi pengalaman kehilangan sesuatu yang dapat kita rasakan serta dapat dilihat wujudnya. Kemudian bagaimana cara Ibu(kota) mengajari saya seperti apa yang seharusnya boleh dilakukan.

Yang pertama, semenjak mengenal dan mulai menjajaki Ibukota saya telah kehilangan sesuatu yang telah menjadi cita-cita serta dambaan sejak waktu lama. Cerita lengkapnya dapat dilihat cita-cita kocak ku.

Ibu(kota)

konsumenreview.com
konsumenreview[dot]com
Layaknya seorang ibu engkau telah megajariku banyak pengalaman. Mulai dari mengenal kehidupan dunia yang sebenarnya sampai kehidupan kekal yang sebenarnya yaitu akhirat. Dalam buaianmu aku selalu engkau manja dengan sesuatu yang tidak terduga.

Selalu mengajari sesuatu yang baru kepadaku. Salah satunya ialah pengalaman kehilangan yang aku alami. Engkau kerap memberiku sesuatu yang baru ketika aku megalami kehilangan.

Kehilangan Teman Kerja

temen kerja ahm pgs
temen kerja ahm pgs

Disana saya telah bercerita bagaimana saya mendambakan cita-cita tersebut namun apalah daya kita sebagai manusia. Kemudian di Ibukota juga yang mengenalkan saya akan kehilangan. Salah satunya ialah kehilangan teman. Iyah, kehilangan seorang teman bahkan beberapa teman yang sebelumnya belum pernah saya alami.

Kehilangan teman yang saya alami di Ibukota, sering terjadi pada pertengahan bulan di tempat saya bekerja. Dimana hampir setiap bulan kami kehilangan teman namun tidak lama kami juga mendapat teman baru. Hal ini terjadi karena peraturan prusahaan yang menerapkan sistem kontrak kerja.

|amp|

Awalnya yaa sedih ketika baru bisa nambah temen ternyata baru beberapa bulan kenal sudah harus pergi. Hampir selama 4 tahun dalam beberapa bulan saya sering kejadian seperti ini. Lambat laun akhirnya saya sampai merasa kehilangan teman kerja itu sesuatu yang biasa saja.

pixabay.com
pixabay[dot]com
Padahal sebelumnya saya tidak pernah mendapatinya (kehilangan seorang temen). Yaa walaupun pada akhirnya di Ibukota juga yang memberi gantinya dengan teman baru.Tetap saja perasaan kehilangan itu ada, meski telah menjadi biasa namun beginilah Islam mensyariatkannya.

Tidak memperbolehkan terlalu larut dalam kesedihan. Bukankah adanya suatu pertemuan yang mengahruskan adanya perpishan juga?

Terima kasih Ibu(kota) engkau telah mengajariku sesuatu yang berharga.

Kehilangan Teman Kuliah

Masih di Ibukota, tempat saya belajar banyak hal. Termasuk ketika melanjutkan sekolah tinggi di salah satu kampus swasta yang berada di Ibukota. Pertama kali masuk kuliah saya melihat banyak sekali teman-teman yang mengambil Program Keahlian Teknik Informatika. Kalau dalam dokumtasi kurang lebih seperti inilah penampakan kami ketika baru  awal-awal semester.

Group FB TI FTUMJ
Group FB TI FTUMJ

Dulu pertama kali masuk kuliah jumlah satu kelas ada sekitar 50 orang lebih. Namun satu per satu setiap nambah semester ada aja yang terkena seleksi alam. Sebenarnya saya sangat menyayangkan akan hal  ini apalagi di semester tua.

Padahal tinggal satu atau dua semester lagi bisa lulus namun apa kita sebagai teman hanya bisa memberi semangat. Semuanya akan kembali pribadi masing-masing. Dimana pada semester tua itu kita terlanjur sudah memiliki yang namanya ikatan.

Kehilangan temen kuliah ini berbeda rasanya dengan kehilangan temen kerja. Karena dalam temen lebih sering adanya kerja sama, tertawa bersama, rame-rame bareng. Yah walaupun kadang kadang ngga jelas juga rame-ramenya ngapain atau hanya sekedar ngumpul ngopi bersama.

Dokument - masbidin.net
Dokument – masbidin[dot]net
Sehingga meskipun sudah sering mengalami yang namanya kehilangan temen, tapi untuk kehilangan temen kuliah rasanya agak berbeda meskipun hal ini juga terjadi  setiap semester. Sampai saya harus merasakan hal itu menjadi biasa. Karena memang sudah begitu semestinya.

Begitulah kehidupan yang harus saya jalani di Ibukota. Lagi-lagi engkau wahai Ibu(kota) telah mengajari ku untuk merasakan kehidupan dunia yang sesungguhnya. Selalu mempersiapkan perpisahan ketika terjadi pertemuan.

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.