masbidin.net

Hari Ini Saya Stagnant, Maaf

Ide untuk bercerita pengalaman pribadi sebenarnya ada banyak namun saya ngga tau  harus memulainya darimana. Ingin bercerita tentang masa SMP tapi masa SD sepertinya lebih menarik. Baru memulai untuk menuangkan cerita terindah semasa SD yang masih terngiang-ngiang dalam fikiran namun terhenti sejenak ketika ingat masa SMK.

kaskus.co.id
kaskus[dot]co[dot]id

Terbesit dalam fikiran kalau sepertinya cerita sewaktu SMK justru lebih pantas untuk dibagi ke publik karena banyak yang bilang masa SMK/SMA itu masa-masa terindah dalam hidup. Biasanya cerita-cerita tentang masa-masa ini banyak yang nyari dan membaca apalagi dari kaum “galauers” 😀 maaf-maaf.

Terus saja seperti itu sampai ada gajah masuk ke dalam lubang jarum. hehehee

Faktor-faktor Terjadinya Stagnant:

pixabay[dot]com

Membuat cerita pengalaman pribadi saja bingung wkwwkwk. Kalau kata mas Juki ” kamu itu sudah hidup berapa tahun ? masak iya selama itu ngga ada pengalaman yang perlu di ceritakan”. Spontan kami pun tertawa wkkwwk

Kalau di fikir-fikir iya juga sih, sudah 20 tahun lebih hidup di dunia, masa tidak ada pengalaman menarik yang dapat di ceritakan. Fakta lapangan mungkin akan seperti itu, terbukti ketika saya jalan-jalan menengok ke meja temen, mereka ada juga yang malah menulis tips-tips.

1. Ada Apa dengan Pengalaman Pribadi?

pixabay[dot]com

Pengalaman pribadi bisa kali disebut misteri yang susah untuk diungkap walaupun kenyataannya masa itu sudah terlewati. Tidak jarang orang yang kesulitan untuk menceritakan pengalaman pribadinya dan memang seperti itulah kenyataannya.

Ada juga orang-orang yang dengan mudah menceritakan pengalaman pribadinya. Orang yang seperti itu juga banyak, tapi mungkin lebih banyak yang kesulitan hehehhe (maaf belum ada sumber riset yang dapat dipercaya).

Mungkin saya termasuk kagetori yang kedua hehehehe. Padahal saya mempuyai pengalaman banyak, misalnya saja pengalaman kuliah+kerja. Dari 2 pengalaman itu saja seharusnya sudah bisa dituangkan dalam 1000 kata bahkan lebih.

Sepertinya teknik menulis yang di ajarkan di Sintesa ini harus benar-benar saya terapkan agar bisa membuat tulisan dengan 500 kata bahkan lebih dan harusnya bisa lebih.

Selain itu agar dapat membuat tulisan yang menarik serta menyenangkan bagi para pembaca. Sehingga tujuan materi membuat tulisan yang enak dibaca oleh user serta sesuai kriteria oleh Google bisa terpenuhi. Selain itu kalau tulisan bagus yang untung juga saya sendiri.

2. Belum Menerapkan Kerangka Tulisan

Terus terang saja sampai saat ini saya belum bisa menerapkan cara yang di ajarkan dari mas Juki kiat-kiat menulis dengan baik dan mudah. Justru ketika saya mau menerapkan cara tersebut saya seolah stagnant (terhenti).Mungkin karena saya belum mau mencoba atau apa saya sendiri juga tidak begitu mengerti.

wikimedia[dot]org

Misalnya saja untuk satu tips dari beliau yang sangat membantu mempermudah dalam menulis adalah dengan membuat kerangka. Dengan membuat kerangka, tulisan menjadi terarah alur ceritanya. Tidak akan terjadi pengulangan cerita karena memang sudah ada rumusnya.

Cara ini sangat efisien dalam menulis. Selain itu cara ini sudah terbukti dari temen-temen yang sudah menerapkannya.  Teknik menulis inilah yang di terapkan oleh para jurnalis sehingga mereka dapat menulis puluhan berita dalam sehari. Karena teknik menulis seperti ini termasuk teknik menulis yang paling dasar.

Karena dari kerangka tersebut bisa dijabarkan menjadi sub-sub judul agar alur cerita lebih menarik. Sehingga untuk mencapai jumlah 500 akan lebih mudah.

Dalam sebuah tulisan 500 kata itu termasuk jumlah kata yang sedikit. Saya menyadari itu sebagai pemula, namun bagi saya jumlah tersebut sudah termasuk lumayan. Apalagi ketika lagi stagnant, semua seolah buntu dan tidak ada yang perlu ditulis maupun diceritakan.

Memang benar membangun suasana yang nyaman dalam menulis itu sangat penting. Agar kita bisa konsentrasi dalam menulis. Selain itu ketika kita bisa fokus dalam menulis hasilnya pun akan lebih enak untuk dibaca.

Hal-hal Kecil Untuk Mencegah Stagnant

Menjauhkan handphone dari jangkauan ketika menulis memang perlu. Hal ini diperlukan karena dapat memicu konsentrasi kita ketika menulis. Misalnnya ketika sedang menulis handphone berada dalam jangkauan, sosial media aktif.

zdnet[dot]com

Ketika ada pesan masuk kita akan spontan akan mengambil handphone tersebut untuk membuka pesan karena kondisi handphone masih dalam jangkauan. Awalnya cuma untuk melihat pesan, namun jika pesan tersebut tidak terlalu penting (hanya pesan untuk chat) dan kita menanggapinnya (silahkan mengambil kesimpulan sendiri).

pixabay[dot]com

Misal dalam kondisi yang sama tetapi kita tidak menanggapi. Bisa saja tiba-tiba kita membuka sosial media yang lain, karena ketika kita sudah fokus namun sejenak terhenti semua hal bisa masuk dan melalaikan kita dari fokus yang pertama.Hal itu sudah terbukti karena saya sendiri telah mengalaminya.

Menjaga Agar Tetap Fokus

Tingkat fokus seseorang itu mempunyai durasi waktu tersendiri dan setiap orang berbeda-beda. Untuk mensiasati hal seperti ini bisa dilakukan dengan cara minum air putih atau berdiri kemudian jalan beberapa langkah dan kembali lagi.

pixabay[dot]com

Usahakan sementara untuk menjauh dulu dari handphone agar terhindar dari hal yang tidak di inginkan. Sebagian orang juga ada yang dengan mendengarkan musik bisa membuatnya lebih fokus. Namun tidak semua orang, sehingga kita harus mengenali diri sendiri terlebih dulu karena itu lebih utama.

pixabay[dot]com

Dengan mengenali diri sendiri kita akan tau sejauh mana kita bisa fokus dan seberapa lama kita bisa bertahan untuk tetap fokus. Sehingga bisa menentukan sendiri cara-cara agar tetap fokus.

Di atas baru satu saja hal saja yang perlu dihindari untuk memicu konsentrasi. Namun hal tersebut memanglah sangat vital sehingga harus di hindari.

Assalamu’alaikum warahmatullah

Exit mobile version