Orang Terpintar di Indonesia – Sebenarnya ada bayank orang di Indonesia yang pintar namun kita juga tidak dapat mengelak ketika orang indonesia banyak yang menjadi kawula dinegara lain dan bahkan lebih ironis lagi ditanah air sendiri mereka bekerja bukan untuk orang indonesia melainkan juga untuk orang luar yang mengembangan usahanya di indonesia.
Yang menjadi pertanyaan, Apakah orang indonesia sendiri tidak dapat menciptakan perusahaan sendiri? Semua pasti akan menjawab bisa.
Namun kebanyakan dari mereka ialah bukan orang Indonesia asli atau sebagian besar dari mereka itu merupakan orang cina yang telah menjadi warga negara indonesia.
Pertanyaan selanutnya ialah, apakah kebanyakan orang cina itu pintar? tentu saja tidak seperti itu. Allah Dzat Yang Maha Adil jadi yakinlah bahwa kita di ciptakan memiliki kemampuan yang setara. Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan dan potensi sendiri-sendiri.
Sebenarnya, porsi kecerdasan yang kita miliki ini setara. Namun, ada diantara kita yang berusaha lebih keras untuk menjadi pandai dan mengembangkat apa yang telah menjadi sebuah potensi.
Ada banyak juga diantara kita yang hanya terima jadi terhadap apapun jalan hidupnya atau sedikit bahasa kasarnya tidak mau berusaha lebih giat dan rajin lagi.
Dalam beberapa tipe kasus, orang Indonesia ini banyak dibilang memiliki kemampuan standar. Padahal, kenyataannya ada banyak sekali orang Indonesia yang masuk dalam kategori orang pintar dan berbakat.
Daftar isi:
Daftar Orang Terpintar Di Indonesia Terbaru
1. Orang Terpintar di Indonesia: Nelson Tansu
Nelson Tansu, Pria berkelahiran di Medan, Sumatera Utara pada 20 Oktober 1977 merupakan seorang peneliti dan akademisi optoelektronika dan nanoteknologi asal Indonesia yang menjadi seorang tenure-track Assistant Professor pada Universitas Lehigh University saat berusia 25 tahun atau pada tahun 2003 silam.
Tansu yang suka makan nasi padang ini mengalahkan lebih dari 300 doktor untuk mendapatkan jabatan tersebut di Universitas Lehigh. Riset Tansu ialah dalam bidang fisika terapan atau Applied Physics terutama bidang fotonika semikonduktor, dan nanoteknologi.
Semenjak April 2007 hingga April 2009, dia telah menjadi Peter C. Rossin (Term Chair) Assistant Professor. Kemudian mulai Mei 2009 saat berusia 31 tahun hingga April 2010, Tansu dipromosikan menjadi seorang Associate Professor dengan tenure di Universitas Lehigh juga.
Selanjutnya dari May 2010 sampai dengan saat ini, Tansu dipromosikan sebagai Class of 1961 Chair Associate Professor. Nelson Tansu adalah putra kedua dari pasangan ayah Iskandar Tansu (Almarhum) dan ibu Auw Lie Min(Almarhum).
Beliau lahir dan dibesarkan di Medan dan menyelesaikan pendidikan dari TK-SD-SMP-SMA di Yayasan Perguruan Sutomo 1 Medan.
Saat menyelesaikan pendidikan SMA pada Mei tahun 1995 Nelson Tansu merupakan lulusan terbaik. Kemudian melanjutkan jenjang pendidikan S1 (BS) hingga S3 (PhD) di Universitas Wisconsin – Madison.
2. Orang Terpintar di Indonesia: Muhammad Arief Budiman Ph.D
Seorang pria berkelahiran tanah Yogyakarta pada tanggal 28 September 1970 atau usia saat ini umur 46 tahun ini merupakan ilmuwan Indonesia yang bekerja di Orion Genomic AS.
Muhammad Arief Budiman memperoleh gelar S1 dan S2 di Texas A&M University yakni Botani untuk S1 pada tahun 1994 sedangkan S2 tahun 1999 pada bidang Bioteknologi.
Arief Budiman menyandang gelar S3 dari Clemson University Genomics Institute dari tahun 1999-2000. Pada mulanya bercita-cita menjadi pilot, kemudian ingin menjadi dokter.
Namun karena sewaktu SMP harus berkacamata, anak pekerja pabrik tekstil GKBI ini sekarang menjadi seorang motor riset utama di Orion Genomic dimana perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan riset bioteknologi bergengsi di St. Louis, Amerika Serikat.
Jabatannya pun tidak tanggung-tanggung yaitu sebagai Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, beliau merupakan satu dari enam orang eksekutif kunci perusahaan genetika tersebut.
Genetika ialah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen dan pembawa sifat pada makhluk hidup.
Peran ilmu ini semakin penting untuk masa depan yaitu pada rehabilitasi lingkungan, peperangan melawan penyakit hingga menjawab keperluan pangan dunia. Muhammad Arief tidak hanya terkemuka di perusahaannya.
Namanya juga populer pada kalangan ilmuwan di negara adidaya yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut.
Beliau menjadi salah satu anggota dari American Association for Cancer Research dan American Society for Plant Biologists.
Asosiasi peneliti kanker bukanlah merupakan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel Ph.D pun belum tentu dapat masuk menjadi anggota asosiasi ini.
Untuk dapat menjadi bagian dari asosiasi ini, seseornag harus proaktif meneliti penyakit kanker pada manusia.
Selain itu juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang terlebih dulu aktif dalam riset tersebut serta mengetahui persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker.
3. Orang Terpintar di Indonesia: Prof Dr. KHOIRUL ANWAR
Prof Dr. KHOIRUL ANWAR telah menemukan teknik transmisi wireless dengan menggunakan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yakni FFT kecil dan (I)FFT besar (dua buah pada transmitter dan dua buah lagi pada receiver).
Dari teknik ini beliau mendapatkan penghargaan dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) pada Januari 2006, bertempat di California.
Kemudia teknik yang Prof. Dr Khoirul Anwar temukan ini menjadi Standard International Telecommunication Union (ITU), ITU-R S.2173 and ITU-R S.1878.
Dari Teknologi ini (termasuk modifikasinya untuk multiple access) menjadi sebuah basis dari SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple Access) yang digunakan pada uplink 4G LTE.
Kelebihan dari penggunaan dua FFT tersebut ialah:
- Dapat meminimalkan dinamic range power sehingga lebih efisien dan tahan terhadap nonlinearity pada amplifier.
- Untuk mendapatkan efek frequency diversity (jika FFT kecil/pertama melakukan “spreading” atau redundansi yang disebar ke semua subcarrier di (I)FFT besar/kedua) sehingga dapat memiminalkan error pada penerima.Teknik ini bermanfaat untuk sistem komunikasi broadband yang diikuti dengan channel coding (karena efek broadband merupakan penyebab terjadinya frequency selectivity dimana pemanfaatannya baru dapat digunakan denga menggunakan channel coding). Akhirya dengan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Jepang teknik ini telah dipatenkan pada tahun 2005.
Prof. Dr. Khoirul Anwar merupkan seorang anak dari pasangan (almarhum) Sudjiarto dan Siti Patmi. Lelaki kelahiran Kediri ini merupakan alumni Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung.
Khoirul Anwar lulus dengan predikat cumlaude sekaligus wisudawan terbaik Fakultas Teknologi Industri.
Selain itu ia juga termasuk tiga wisudawan terbaik se-ITB pada tahun 2000. Sebagai bentuk penghargaan kampus, Khoirul didaulat sebagai pembicara pada acara wisudawan ITB tersebut.
Setelah lulus, beliau bekerja di perusahaan IT di Jakarta selama kurang lebih dua tahun.
Kemudian beliau melanjutkan pendidikan S2 dan pada tahun 2005 beliau memperoleh gelar M. Eng dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST).
Sedangkan untuk S3 masih dari kampus yang sama pada tahun 2008 Khoirul Anwar mendapatkan gelar Dr. Eng.
4. Orang Terpintar di Indonesia: Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto
Ken Kawan Soetanto atau Chen Wen Quan merupakan pria kelahian Surabaya pada tahun 1951. Beliau ialah seorang profesor di School of International Liberal Studies (SILS) setelah sebelumnya menjadi Dekan Urusan Internasional Divisi Waseda University.
Pada saat itu juga beliau ini seorang Direktur dari Klinik Pendidikan dan Science Research Institute (CLEDSI). Semenjak tahun 2005 Chen Wen Quan juga sebagai profesor di Venice International University, Italia.
Dr Ken Soetanto ini merupakan pakar yang menguasai empat gelar doktor dalam disiplin ilmu yang berbeda (Kedokteran, Rekayasa, Pendidikan dan Farmasi Sains).
Prof Soetanto juga seorang peneliti pada latar belakang bidang interdisipliner dari bidang kempat ini.
Beliau telah mempublikasikan secara luas di beberapa bidang, terutama pada bidang pendidikan, psikologi, pedagogi, motivasi, mekanisme obat-obatan, DDS, rekayasa biomedis, pengukuran dan peralatan. Metode perkuliahan yang beliau buat ini terbilang unik dan sangat memotivasi.
Ada banyak dokumentasi terhadap metode perkuliahannya di Jepang dan lebih dikenal sebagai ‘Soetanto Metode’ dan ‘Soetanto Efek’. Beliau merupakan anggota fellow dari Society Akustik of America.
Soetanto juga The American Institute of Ultrasound Kedokteran, sekaligus anggota senior IEEE, dan telah menjabat sebagai penasihat pemerintah Jepang pada Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, dan juga sebagai anggota dari Visi Pemerintah Jepang inisiatif pada abad ke-21 ini.
5. Orang Terpintar di Indonesia: Bacharuddin Jusuf Habibie
Orang terpintar dan jenius Indonesia yang satu ini sudah pasti tidak asing lagi bagi kita. Beliau pernah menjabat sebagai menteri, wakil presiden dan bahkan preiden.
Waktu itu beliau menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri setelah menjabat selama kurang lebih 32 tahun.
Seorang insinyur yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia pada tanggal 25 Juni 1936 ini telah menyelesaikan masa kuliahnya dengan tekun selama kurang lebih lima tahun.
B.J. Habibie mendapatkan gelar Insinyur Diploma dengan predikat Cumlaude dari Fakultas Teknik Mekanik Bidang Desain dan Konstruksi Pesawat Udara.
Berkat kepintaran, tahun 1965 beliau mendapatkan Gelar Doktor Insinyiur di Fakultas Teknik Mekanik Konstruksi Pesawat Udara dan Bidang Desain dengan predikat Cumlaude.
B.J. Habibie memulai kariernya di Hamburg Jerman pada tahun 1965-1969 sebagai seorang Pembangunan Analisa Struktur Hamburger Flugzeugbau Gmbh sekaligus Kepala Riset.
Kemudian pada tahun 1969-1973 sebagai Teknologi Divisi Pesawat Terbang Militer MBB Gmbh dan Komersial sekaligus Kepala Metode di Hamburg dan Munchen.
Selanjutnya pada tahun 1973-1978 sebagai Wakil Presiden dan Direktur Teknologi MBB Gmbh Hambur dan Munchen, dan penasehat teknologi senior untuk Direktur MBB bidang luar negeri tahun 1978.
Pada tahun 1977 beliau menyampaikan orasi jabatan guru besarnya terkait konstruksi pesawat terbang di ITB Bandung.
Tergugah untuk berbakti melayani pembangunan bangsa, pada tahun 1974 B.J. Habibie kembali ke Indonesia, saat Presiden Soeharto meminta beliau untuk kembali. Kemudian beliau memulai kariernya di tanah air tercinta.
Prestasi Orang Terpintar di Indonesia: B.J. Habibie
Awal karir seorang Habibie di Indonesia ialah sebagai seorang Penasehat Pemerintah Indonesia pada bidang teknologi tinggi dan pesawat terbang dan langsung mendapat respon oleh Presiden Republik Indonesia (1974-1978).
Selanjutnya pada tahun 1978 beliau diangkat menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi sekaligus sebagai kepala BPPT.
Beliau memegang jabatan ini selama berturut-turut lima kali dalam kabinet pembangunan sampai pada tahun 1998.
Seorang B.J. Habibie memegang jabatan sebagai Presiden Indonesia selama 518 hari dan telah sukses menyelenggarakan Pemilu paling demokratis dari yang pernah ada pada tahun 1999.
Prof. B.J. Habibie memiliki medali dan tanda jasa nasional maupun internasional, termasuk juga ‘Grand Officer De La Legium D’Honour yang merupakan hadiah tertinggi dari Pemerintah Perancis atas konstribusi beliau dalam pembangunan industri di Indonesia tahun 1997.
Kemudian pada tahun 1987 memperoleh ‘Das Grosskreuz’ atau medali tertinggi atas konstribusinya dalam hubungan Jerman-Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 1994 mendapatkan penghargaan ‘Edward Warner Award’ dari Dewan Eksekutif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Setelah sebelumnya pada tahun 1987 dari Raja Spanyol juga mendapat penghargaan ‘Star of Honour ‘Lagran Cruz de la Orden del Merito Civil.
Beliau juga menerima gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas seperti Universitas Chungbuk Korea. Institut Teknologi Cranfield, Inggris dan beberapa universitas lainnya.
Dr. Habibie terlibat pada proyek perancangan dan desain pesawat terbang seperti Kendaraan Militer Transall C-130, N-250, CN-235, N-2130 dan Fokker 28.
Beliau juga termasuk perancang dan desainer rumit dari Helikopter BO-105, Pesawat Tempur, proyek satelit dan beberapa missil.
Banyak orang yang berpendapat bahwa beliaulah orang terpintar dan jenius yang pernah dimiliki Bangsa Indonesia. .