Hujan Orografis – Kita sering mendengar kata hujan dan bahkan juga dapat melihat dan merasakannya. Namun mungkin sebagian kita tidak mengetahui bahwasannya ada beberapa jenis hujan diantaranya hujan zenithal, hujan frontal, hujan konveksi, hujan siklon dan yang akan kita bahas yaitu hujan orografis.
Beberapa jenis hujan tersebut juga mempunyai pengertian yang berbeda- beda. Pengelompokan jenis hujan ini salah satunya berdasarkan dari proses terjadinya hujan tersebut.
Salah satu jenis hujan yang sering di bicarakan berdasarkan proses terjadinya yaitu hujan orografis atau hujan pegunungan.
Daftar isi:
Pengertian Hujan Orografis
Hujan Orografi atau orografis merupakan hujan yang terjadi di daerah pegunungan dimana udara yang mengandung uap air akan bergerak naik ke atas pegunungan, sehingga menyebabkan penurunan suhu dan terkondensasi yang akhirnya turun hujan di kaki gunung dengan berhadapan datangnya angin.
Hujan orografis dapat terjadi karena adanya kenaikan udara mengandung uap air yang dibawa oleh angin dari daerah bawah (lembah) menuju ke atas.
Proses naiknya udara yang mengandung uap air ke atas dan menyebabkan terjadinya penurunan suhu di atas gunung hingga terkondensasi dan berakhir dengan turunnya hujan inilah yang disebut sebagai hujan orografis.
Angin yang membawa udara berisis uap air ini bersifat kering dan biasanya disebut sebagai angin fohn. Terkait daerah atau tempat terjadinya angin fohn ini sering disebut sebagai daerah bayangan hujan.
Ciri-ciri atau Karakteristik Hujan Orografis
Hujan yang turun di Bumi memiliki beberapa jenis dan setiap jenis hujan ini memiliki ciri- ciri ataupun karakteristiknya masing- masing.
Begitu juga dengan hujan orografis. Dimana hujan orografis juga memiliki karakteristik yang akan membedakanya dengan jenis hujan yang lainnya.
- Proses terjadinya hujan orografis di wilayah pegunungan atau daerah gunung
- Proses dasar terjadinya hujan orografis disebabkan oleh angin fohn
- Terjadinya hujan orografis karena adanya udara mengandung uap air naik ke atas gunung
- Turunnya air hujan di lereng gunung
Itulah beberapa karakteristik yang hanya dimiliki oleh hujan orografis. Karakteristik atau ciri- ciri tersebut memanglah sedikit, akan tetapi ciri-ciri tersebut tidak terdapat pada jenis-jenis hujan lainnya.
Sehingga karakteristik yang telah disebutkan di atas sekaligus sebagai ciri khas dari hujan orografis.
Proses terjadinya Hujan Orografis
Sama seperti hujan pada umumnya, dimana terjadinya hujan orografis juga melalui sebuah proses terjadinya hujan.
Proses terjadinya hujan orografis pun melibatkan beberapa hal. Perihal yang berkaitan maupun mempengaruhi terjadinya hujan orografis diantaranya yaitu angin fohn, udara yang mengandung uap air dan wilayah pegunungan.
Untuk proses terjadinya ini dapat dipaparkan dalam beberapa tahapan. Dari setiap tahapan ini dapat dijelaskan secara runtut atau kronologi. Kronologi terjadinya hujan orografis adalah asbagai berikut ini:
- Terdapat udara yang mengandung uap air di sekitar wilayah pegunungan tersebut.
- Terdapat juga angin fohn di sekitar wilayah gunung tersebut yang kemudian menyebabkan udara mengandung uap air bergerak ke atas pegunungan, lalu mendaki lereng, dan bertambah tinggi.
- Semakin tinggi uap air yang dibawa oleh angin fohn maka akan semakin mengalami pengembunan. Hal ini terjadi karena udara di atas semakin dingin sehingga uap air yang melintas akan mengalami pengembunan atau kondensasi.
- Dari kondensasi ini akan membentuk sebuah awan hitam -read proses terjadinya awan- ataupun titi- titik air.
- Seteleh mengalami kejenuhan (terkumpul banyak) dan angin tidak sanggup untuk membawanya lagi maka titik- titik air yang berada di atas tersebut akan menurunkan kandungan air yang terdapat di dalamnya.
- Titik- titik air yang saling berjatuhan inilah yang umumnya disebut dengan hujan. Sedangkan hujan yang terjadi di wilayah pegunnuungan ini disebut dengan hujan orografis.
Itulah beberapa tahapan proses terjadinya hujan orografis. Dimana tahapan- tahapan di atas terjadinya bersifat urut sehingga disebut sebagai kronologi.
Agar dapat mengetahui lebih jelas dan memudahkan dalam memahami terjadinya hujan orografis, perhatikanlah gambar dibawah ini yang menunjukkan proses terjadinya hujan orografis.
Pada gambar dibawah ini menunjukkan kronologi proses terjadinya hujan orografis yang dimulai dari diangkatnya udara mengandung uap air oleh angin fohn, lalu melewati tempat yang tinggi hingga pada akhirnya jatuh ke area lereng gunung.
Manfaat Hujan Secara Umum
Kita mengetahui bersama bahwa terdapat banyak sekali fenomena alam yang terjadi di Bumi ini. Hujan merupakan salah satu fenomena alam tersebut.
Sebagai salah satu fenomena alam, hujan ini terjadi disebabkan oleh adanya siklus hidrologi. Dimana siklus hidrologi dimulai dari menguapnya air kemudian evaporasi sampai menimbulkan turunnya hujan.
Telah kita ketahui bersama juga bahwa Indonesia memiliki iklim tropis atau yang hanya memiliki dua musim yakni, musim hujan dan kemarau.
Kedua musim tersebut akan terjadi dan terus bergantian terjadi di Indonesia selama enam bulan (perlu diketahui untuk sekarang ini dua musim di Indonesia memang tidak bergantian secara teratur seperti beberapa tahun kebelakang).
Sehingga hujan merupakan fenomena alam yang sering kita temui di Indonesia.
Beberapa keuntungan dari hujan akan dapat kita rasakan, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung. Apa saja keuntungan yang akan kita peroleh dari hujan?
Keuntungan dari hujan orografis (hujan secara umum) yang akan kita peroleh adalah sebagai berikut:
- Memberikan dan atau menambah persediaan air bersih
- Menambah persediaan air di dalam tanah
- Sebagai salah atau sumber energi
- Menyirami tanaman sehingga terlihat hijau dan subur
- Salah satu sumber tenaga listrik
- Mendukung keberhasilan dalam bidang perkebunan (pertanian)
- Menyuburkan tanah karena selalu basah
- Menjaga kelestarian hutan
- Menjaga agar lingkungan tetap subur
- Menjaga kelangsungan hidup makhuk hidup: manusia, binatang, dan tumbuh- tumbuhan
- Mengurangi tingkat polusi udara
- Memperbaiki kualitas udara yag berada di sekitaran lokasi hujan
- Meningkatkan ekonomi mausia, yakni yang berperan dalam bidang cocok tanam
- Mencegah terjadinya kekeringan karena menyimpan cadangan air hujan
- Meningkatkan produktivitas manusia: mata pencaharian sebagai petani atau nelayan
Itulah beberapa keuntungan hujan yang akan kita dapatkan dari ketika/setelah turunnya secara umum. Dimana keuntungan hujan tersebut akan dirasakan oleh semua makhluk hidup di Bumi.
Keuntungan yang disebutkan di atas dapat kita rasakan secara langsung ataupun selang beberapa waktu.
Keuntungan Hujan Orografis
Seperti hujan yang turun pada umumnya, keuntungan yang akan kita dapatkan dari hujan orografis juga tidak terlepas dari keuntungan air hujan secara umum.Namun, untuk secara khusus dan lebih detail mengenai keuntungan hujan orografis, berikut akan disebutkan beberapa keuntungan yang dapat dihadirkan dari terjadinya hujan orografis.
Manfaat dari hujan orografis secara khusus diantaranya sebagai berikut:
- Membasahi tanah di wilayah pegunungan
- Menyegarkan tanaman di daerah pegunungan
- Menyuburkan tanaman di wilayah pegunungan
- Membersihkan udara di daerah pegunungan
- Mengurangi polusi udara di daerah front
- Menambah sumber cadagan air bersih di daerah pegunungan
- Menambah cadangan air minumm bagi hewan yang tinggal di daerah pegunungan
Perbedaan Hujan Zenithal dan Orografis beserta Hujan Fontal
Setelah kita mengetahui pengertiaan hujan orografis, karakteristik dan keuntungannya, sekarang kita akan membedakan hujan orografis dengan hujan zenithal dan hujan frontal.
Untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing hujan tersebut, bacalah pengertian dari hujan zenithal dan hujan frontal di bawah ini:
Pengertian Hujan Zenithal Beserta Gambarnya
Pengertian dari hujan zenithal adalah hujan yang terjadi pada saat siang hari sehingga ada juga yang menyebutnya dengan hujan tengah hari.Terjadinya hujan Zenithal disebabkan oleh karena udara yang naik akibat pemanasan udara yang tinggi.
Hujan ini disebut juga sebagai hujan ekuatorial karena terjadi pada daerah tropis, yaitu daerah yang memiliki iklim tropis atau dilalui garis khatulistiwa.
Wilayah ini berada pada letak astronomis antara 23,5ᵒ garis lintang utara hingga 23,5ᵒ garis lintang selatan. Oleh karena inilah hujan Zenithal disebut juga sebagai hujan naik tropis.
Selain itu, hujan zenithal juga seringkali disebut dengan hujan konveksi ataupun hujan ekuatorial atau bisa juga hujan naik tropis.
Pengertian Hujan Frontal atau Hujan Konverhen Beserta Gambarnya
Hujan frontal adalah salah satu dari sekian banyak jenis hujan. Hujan frontal tentunya memiliki suatu pengertian khusus yang membedakannya dengan jenis hujan lain.Pengertian dari hujan frontal yaitu hujan yang terjadi karena akibat adanya pertemuan massa udara yang tidak sama, yaitu massa udara dingin dan massa udara panas.
Karena pertemuan massa udara yang berbeda inilah maka terjadi pendinginan secara mendadak hingga terjadi kondensasi yang kemudian terjadi hujan frontal.
Batasan massa udara yang dingin dengan massa udara yang panas ini disebut dengan front, maka daerah yang merupakan lokasi pertemuan massa udara panas dengan massa udara dingin disebut dengan daerah front.
Sehingga hujan ini disebut sebagai hujan frontal. (Hal ini merupakan pengertian sederhana dari hujan frontal).
Pada umumnya hujan frontal ini sering terjadi di sekitaran daerah lintang sedang, dimana pada daerah lintang sedang sering terjadi pertemuan dua massa udara berbeda.
Pada pertemuan dua massa udara berbeda ini terdapat udara yang bergerak di daerah bertekanan tinggi menuju daerah yang memiliki tekanan rendah atau sub tropis.
Demikianlah pembahasan kali ini tentang Perbedaan Hujan Orografis dengan Hujan Zenithal dan Hujan Frontal atau Hujan Konvergen. Semoga bisa bermanfaat yaa sahabat. Terima Kasih