Aku Bangga Jomblo Sampai Halal [Jones, Newbie, Dilarang Klik]

Jomblo Sampai Halal Memang terkadang jadi jomblo itu gak enak, terasa kesepian, galau atau apalah. Tapi harus kita ketahui, hal itu hanya “terkadang” ok?

Cuma terkadang. Kenapa? Karena hal itu muncul disaat kita lagi ngga punya kesibukan atau bisa jadi kita belum ada rencana kegiatan sehingga merasa ada yang kurang.

Coba deh kita inget-inget lagi ketika kita banyak aktifitas yang diprioritaskan, dapat dipastikan perasaan gundah ngga akan ada bahkan terlintas pun tidak.

Jadi buat kita para kaum jomblo atau tunakasihsayang #eh ngga perlu sedih. Kita cukup lebih fokus untuk medapatkan apa yang kita citakan karena kita telah berada pada jalan yang benar. Catet yaa udah berada di  jalan yang benar.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bella DePaulo (Seorang Psikolog, Peneliti Sosial dan Penulis) pada ajang American Psychological Association’s Convention, Amerika Serikat bahwa “kaum jomblo mempunyai level bahagia lebih tinggi ketimbang teman kita yang telah berpacaran”.

Sebenarnya alasannya simple aja, bahkan banyak juga yang telah merasakannya. Namun sayang, banyak juga yang kurang menyadari akan hal itu. Perhatikan beberapa pendapat atau bahkan fakta berikut ini:

Kaum Jomblo (Sampai Halal) Mempunyai Tujuan Dan Cita-Cita Yang Logis

jomblo-happy-sampai-halal-jomblo-kuat
pixabay[dot]com

Kita para jomblo akan berfikir untuk masa depan yang lebih baik, pastinya. Benar saja, hal ini tidak akan didapatkan oleh mereka yang merasa “asyik” pacaran. Asyik???

Padahal mah yaa gitu deehhh hehehe. Bener nggaa mbloo??

Di saat yang lain memikirkan weekend kemana dengan pacar, kita para jomblo sedang asyik menghabiskan waktu mengambil kegiatan bermanfaat atau sedang membuat perencanaan langkah apa saja yang telah dan harus dilakukan untuk sampai pada target yang telah ditentukan.

Selain itu pekerjaan yang kita jalani merupakan yang cenderung buat kita bahagia. Sehingga pada saat ada langkah yang belum mencapai target, disini kita bisa mengevaluasi.

Jangan salah, kita ini selalu mempunyai cara-cara cemerlang untuk memotivasi diri hlo. Iyaa kan mbloo? So pastiii.

Itulah kenapa cita-cita seorang jomblo lebih logis dan memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai.

|amp|

Kaum Jomblo (Sampai Halal) Tidak Akan Membiarkan Energi Negative Mendominasi Pikiran    

Kita sebagai kaum berkualitas alias jomblo mempunyai rasa percaya diri yang tinggi karena selalu melakukan kesibukan yang kita cintai sehingga bisa yakin dengan target dan apa yang harus dikejar.

Disamping kita juga kaum yang selalu mengembangkan diri secara positif.

Misalnya saja diwaktu senggang, kita selalu memilih untuk mengerjakan kegiatan positif seperti kegiatan sosial, ngaji bareng, bisa juga ikut relawan dan bahkan mengadakan sendiri kegiatan-kegiatan positif tersebut.

Dimana kegiatan positf seperti ini sangat jarang diikuti oleh mereka kaum yang merasa dunia milik berdua –read pacaran-. Mengapa demikian?

Yailah mereka kan sibuk jalan kemana? Weekend ngapain? Jadi semakin jelas kan, gimana berkualitasnya seorang jomblo itu. Iyain aja deh mbloo

Kalo sudah begitu, kita kaum jomblo tidak akan tertarik dengan hal negative karena cenderung lebih suka akan hal positif. Jomblo Sampai Halal? Oklah

Kaum Jomblo (Sampai Halal) Selalu Cerdik Menghadapi Masalah

Jomblo Sampai Halal
pixabay[dot]com
Kita para jomblo berkualitas sudah pasti punya prinsip, “ngga ada yang bisa diandelin selain diri sendiri”. Yah benar saja, sebenarnya kita telah memahami kondisi kita sendiri, apa yang kita rasa baik atau buruk untuk kita sendiri.

Begitu juga ketika sedang menghadapi masalah, kemana kita mencari solusi? Sudah tentu kepada Sang Pemilik Solusi.

Kita para jomblo tidak terbiasa bercertia tentang banyak hal, berbeda dengan “mereka” (red punya pacar) yang selalu ngobrol apapun bahkan tentang hal ngga penting sekalipun.

Dari sinilah kita bisa belajar memahami apa itu arti Ketuhanan yang sesungguhnya. Yap, pertama kali yang terlintas dalam fikiran saat ada masalah sudah pasti tentang Ketuhanan (mau kemana lagi coba, kita ngga ada yang selalu menjadi tempat bergantung). Perlu digaris bawah, kalau perihal seperti ini jauh lebih baik.

Apalagi terkait masalah, “kita ngga punya siapa-siapa untuk berbagi cerita bro” selain itu juga, fikiran kita tidak terbiasa bergantung dengan seseorang.

Namun justru dari situlah kita mendapat jalan kebenaran yang sesungguhnya. Bagaimana kita menghadapai kemudian menyelesaikan sebuah masalah.

Kalau punya pacar? Mau curhat sama pacar? Iye kali bisa kasih solusi, bagus kalau bisa. Ngga berhenti disitu aja, justru kalau solusi yang diberikan berbeda pendapat? Bisa-bisa makin stress. Bukannya jalan keluar yang didapat tambah masalah mungkin. Hehe

Jangan salah, “menyatukan perbedaan pendapat antara dua pikiran yang ngga sejalan itu bukan perkara gampang” mbloo. Gimana? Semakin yakin kan dengan status Jomblo Sampai Halal. Yaiyalah

Kaum Jomblo (Sampai Halal) Mempunyai Gaya Komunikasi yang Menawan

Kita para kaum elit alis jomblo sudah pastinya menjalin hubungan baik dengan keluarga, saudara, kerabat dan sahabat.

Yaiyalah, disela-sela kesibukan kita, sudah pastinya bakal nyempatkan waktu buat mereka-mereka yang selalu ada untuk menjaga hubungan agar selalu baik. Kalu bukan mereka siapa lagi? Pacar? Ketawain aja deh

Sangat berbeda dengan mereka yang memiliki pacar. Sudah pasti akan menyempatkan sela-sela waktunya untuk pujaan hati.

Lantas kapan untuk keluarga? Kerabat dan sahabat? (kalau ini tanyakan saja sama mereka) seringnya setelah punya pacar sahabat lebih susah untuk dihubungi.

Kenapa bisa begitu? Iya dong, kita hidup ini memiliki waktu yang terbatas mbloo kepada siapa kita menjalin komunikasi ya sesuai dengan yang kita prioritaskan.

Hal seperti ini sudah bukan rahasia lagi. Sehingga berbahagia lah para jomblo mereka dapat menjalin hubungan dengan orang-orang yang tepat.

Benar kan mbo? Iyain aja deh, karena emang bener kok. Para jomblo berkualitas semakin mantap nih buat ikrarin diri “Jomblo Sampai Halal“.

Kaum Jomblo (Sampai Halal) Tau Cara Bahagia Seru Seperti Apa

Nah ini yang buat kita sebagai jomblo bertambah yakin dengan prinsipnya Jomblo Sampai Halal. Disini kita tau bagaimana kita mendapatkan bahagia seru itu seperti apa.

Kita dapat bersenang-senang dan menyampaikan hobi serta aspirasi kita tanpa ada yang membatasai.

Kita bisa berkumpul bersama sahabat dengan sepuasnya tanpa ada pertanyaan: Lagi dimana? Sama siapa? Kapan balik? wkwkwk ketawain aja deh yang begitu 😀

Kita kaum jomblo jadi lebih bahagia tanpa ada gangguan dari siapapun. Kita bisa mengunakan waktu untuk diri kita semaksimal mungkin tanpa harus membuat jadwal “cocok” dengan si dia.

Ingat mblo, perkara waktu ini sangat sensitif dan tidak dapat diulang lagi. Kita kaum elit –read jomblo– ngga harus membuang waktu untuk hal yang ngga penting. Karena masih ada banyak jadwal yang harus diselesaikan.

Bukan tidak mungkin, bagi mereka yang punya pacar meluangkan waktu untuk pacar (padahal ada hal yang lebih penting) ternyata malah ngga jadi? Apa ngga sedih tuh? Berdarah-darah tuh meski ngga kelihatan. Hehe “Karena setiap orang  pasti memiliki kesibukan masing-masing”

Sehingga memang sudah menjadi sepantasnya kalau kita sebagai kaum berkualitas memiliki level kebahagian yang lebih tinggi.

Waktu kita maksimal untuk menjadikan pribadi yang lebih baik, fokus masa depan iya, hubungan dengan keluarga, saudara kerabat dan sahabat terjaga dengan baik.

Bisa mengerjakan kegiatan dan hobi tanpa ada yang membatasi, kemudian yang terpenting kita dapat memahami makna Ketuhanan dengan baik karena kita tidak terjebak dalam “ketergantungan” dengan sosok yang “seolah selalu ada”.

Gimana mbloo sekarang udah mantapkan dengan prinsip JOMBLO SAMPAI HALAL?? Yailah kurang apalagi coba?

Kurangnya Cuma satu mbloo, 😀 kita belum sebarin ini kepada temen-temen berkualitas kita –read jomblo– agar mereka bertambah yakin dengan prinsip mereka “Jomblo Sampai Halal” siapa takut?

Silahkan artikel ini di share sebanyak-banyaknya agar kaum kita, kaum-kaum berkualitas ini bertambah banyak dan yakin dengan status “jomblo” itu bukanlah identik dengan kegalauan maupun kesepian. Malahan justru sebaliknya. IYA KAN MBLOOO!!!

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.