Hal tersebut dapat dilihat pada kondisi pasar yang saat ini begitu banyak menawarkan jenis-jenis sepatu. Mulai dari bentuk, model, warna dan bahkan semua orang dikondisikan supaya dalam satu kegiatan yang berbeda harus menggunakan sepatu yang berbeda juga.
Sampai-sampai tujuan utama menggunakan sepatu sebagai pelindung kaki pemakainya hampir tidak ada. Hal ini terjadi dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai orang tua. Sehingga hampair semua kalangan menggunakan sepatu sebagai aksesoris penampilan.Sepatuku yang Tak Pernah Awet
Hampir semua orang saat ini telah dibiasakan oleh orang tuanya untuk memakai sepatu sejak masih kecil. Bahkan beberapa bulan setelah kelahiran sudah dipakaikan sepatu. Terkait dengan penggunaan sepatu seingat saya, mulai memperhatikan dengan sepatu yang saya kenakan itu mungkin dari waktu SD.Soalnya ngga tau entah kenapa saa kalau menggunakan sepatu itu tidak pernah bertahan lama atau istilahnya saya hampir tidak pernah mempunyai sepatu yang awet. Padahal sepatu yang saya gunakan layaknya sepatu yang dipakai oleh temen-temen saya sekolah pada umumnya.
Selain itu saya juga merasa sepatu yang saya gunakan itu sesuai dengan ukuran kaki. Kadang orang tua itu sampai bingung gitu, kenapa tiap kali membelikan sepatu untuk saya tidak pernah awet. Seingat saya juga, sepatu itu tidak gunakan untuk hal yang aneh-aneh. Yaa sewajarnya anak sekolah saja.
Sekali Awet, Menjadi Andalan Tapi Entahlah
Meskipun saya sudah SMK pun dalam urusan sepatu masih dibeliin orang tua dalam arti saya ngga mau beli kemudian memilih sendiri. Karena pada dasarnya untuk pergi ke toko/pasar saya itu agak anti, maklumlah cowo broo hehheSampai ketika saya mau naik kelas 12, orang tua saya meminta saya untuk membeli sepatu sendiri, memilih sendiri agar dapat sepatu yang bisa awet. Karena sudah diminta orang tua yaa apa boleh buat, lagian udah mau kelas 12 masak iya orang tua mulu, engga kan yaa
Disinilah awal saya menemukan sebagian kenangan dalam hidup saya yang akan selalu menjadi kenangan terindah. Walaupun saat ini wujudnya sudah tidak ada lagi (pake emoticon nangis T_T ahhaha)
Saya berangkat untuk membeli sepatu yang sesuai dengan pilihan saya sendiri. Alhamdulillah ternyata sepatu tersebut menjadi sepatu saya yang paling awet dari segi wujudnya (tidak rusak). Sepatu tersebut yang menemani saya kemana pun hingga menuai banyak kenangan dengannya.
Sepatu yang cocok dalam segala keadaan, meskipun idealnya ketika berbeda kegiatan berbeda juga model sepatu demi fasion bagi saya apapun kegiatannya sepatu tersebut tetap cocok untuk semua kegiatan yang saya lakukan.
Mulai dari kegiatan sekolah, sepatu tersebut tidak kalah dengan model sepatu temen-temen sekolah. Sehingga saya selalu menggunakannya ketika sekolah kemudian main ke rumah temen sepulang sekolah maupun ketika nongkrong sepulang sekolah.
Tidak hanya ketika sekolah, kegiatan saya di luar sekolah pun saya tetap mengenaknnya. Misalnya sewaktu ada acara dengan temen-temen kerabat kotak, atau ketika tour Kerabat Kotak Blora ke Kerabat Kotak Rembang. Dulu sewaktu masih ABG sempet jadi fans grub band juga yaa, tapi itu dulu walaupun sekarang masih agak sih yaaa hehehe
Selain untuk sekolah, kegiatan luar sekolah sepatu tersebut juga telah memberi banyak kenangan lainnya. Salah satunya lagi ketika saya tour bersama temen-temen kerja ke Majalengka. Sepatu tersebut ikut berkontribusi menghiasi perjalanan saya ke kota yang berjulukan sebagai Kota Angin tersebut.Tidak sampai disitu saja, kenangan indah saya bersama sang sepatu tercinta. Bahkan ketika kuliah pun saya masih tetap dengan bangga dan setia untuk mengenakannya. Walaupun itu sepatu sudah hampir 5 tahunan untuk model Alhamdulillah masih berani bersaing dengan sepatu-sepatu lainnya.
Alhamdulillahnya lagi sepatu tersebut menjadi sepatu terawet saya sampai saat ini. Dari segi bentuk Alhamdulillah sepatu tersebut tidak mempunyai cacat serius. Sehingga saya selalu membanggakannya, karena belum pernah mempunyai sepatu yang super awet sampai awetnya itu pake banget. hehehe
Hingga di penghujung masa kuliah, saya harus merelakannya untuk tidak mengenakannya lagi kemanapun serta dalam kegiatan apapun. Bahkan untuk melihatnya lagi saja sudah tak bisa saya dapati. Sepatu perjuangan, kebanggaan, sepatu tercintaku telah raib bersama kenangan yang hanya dapat dikenang.
Hal ini yang bahkan membuat saya hampir tidak percaya, ini sepatu saya yang sudah bersama sejak 5Â tahun silam brooo. Kenapa masih ada yang mengharapkannya melebihi diriku sendiri, kenapa tidak yang lain saja yang engkau inginkan wahai sang bandit. Dia bukti perjuangaku, sahabat yang selalu mau menemaniku ke arah manapun kaki ini melangkah.
Dia juga yang telah menjadi saksi atas perjalanan menyenangkan, membanggakan, mengharukan, mengecewakan dan semua rasa yang ada pernah serta saya alami dalam hidup.Terus terang saja sepanjang hidup sampai saat ini kehilangan sepatu tersebut termasuk even paling mengecewakan. Kebersamaan sejak 5 tahunlah yang membuat begitu sedih, yang membuat saya bertanya-tanya kenapa yang sudah 5 tahun ini yang dipilih, hal yang memuatku hampir tidak percaya.
Bahkan lebih sedih dari kehilangan . . . ., Namun mau dikata apa juga tidak akan kembali dan memang begitulah keadaanya.
Yang harus saya ingat dan menjadi pelajaran berharga dalam hidup ialah “Jangan mencintai sesuatu (kehidupan dunia) dengan berlebihan seberharga apapun, seindah apapun semenarik apapun itu tetaplah hanya piranti dunia yang tidak akan pernah kekal”.
Meskipun masih belum bisa benar-benar mengikhlaskannya namun harus tetep selalu saya usahakan, berat itu pasti, tapi belajar ikhlas itu lebih utama.
Sekian sedikit cuhatan even yang masih terngiang dalam hidup saya sampai saat ini, semoga bermafaat untuk saya pribadi khususnya dan para pembaca pada umumnya, Terima Kasih 🙂
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh